Jumat, 29 Agustus 2014

Kurikulum 2013

Belum kelar kurikulum ktsp skarang beralih lagi ke kurikulum 2013. Banyak yang komplen dalam implementasinya. distribusi bukunya yang terlambat bahkan ada sekolah yang belum mendapatkan buku. jadi mau tak mau membeli buku komersil yang akan dijual ke siswa. Walaupun pelatihan udh dilaksanakan tapi itu hanya perwakilan saja, tidak merata sehingga tidak efektif. Apatah lagi kami yang berada jauh dari kota. Informasi datang dengan  lambat..yaa meski bisa diakses dengan internet tapi tidak semua tempat bisa akses dengan lancar, tidak semua guru bisa menggunakan software atau akses internet. Kalau begitu simbiosis mutualisme lah yang diperlukan. yang muda membantu yang tua, yang tua menyalurkan pengalamannya kepada yang muda. Memang butuh proses dan waktu agar kurikulum 2013 terimplementasi dengan sempurna.
Saat ini hampir semua sekolah udah nerapkan kurikulum 2013, tapi ini baru kulitnya. Kenyataannya guru masih ada yang menggunakan ktsp atau mencampurkannya. Apa gerangan pemerintah merubah kurikulum 2013? positive thinking ajah.
Bu Intan Pariwara udah berpesan: kurikulum 2013 memang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang produktif, inovatif, kreatif, dan afektif (berkarakter mulia). Akan tetapi, perlu diingat bahwa sebaik apa pun desain suatu kurikulum, jika unsur-unsur pelakunya (siswa, guru, dan instansi terkait) tidak menjalankan dengan baik, output dari kurikulum itupun tidak tercapai.
Semoga ajah pemerintah konsisten menjalankan kurikulum 2013 paling tidak bertahan untuk 3 tahun ke depan. Semoga ini bukan program pemerintah yang celang celup. Sayang kurikulum yang udah dikonsep kalau tidak diemplementasikan dan tentunya dalam proses pengonsepan ada yang mengorbankan waktu, tenaga serta pemikiran.Dan pastinya pemerintah menggelontorkan banyak dana dalam implementasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar