Wajah yang menipu!
Tapi sungguh rindu dengan wajah yang menipu itu
wajah teduh yang mampu melelehkan hati
wajah yang teduh, tenang seperti tidak mempunyai masalah
wajah-wajah teduh itu mampu mengajak diri yang kurang ajar ini mau belajar Islam dengan syumul
seiring berjalannya waktu, eh dugaanku salah
ternyata perjalanan mereka juga penuh tantangan dan rintangan yang berat
beragam bumbu-bumbu siap melengkapi parjalanan hidup mereka
pedas, pahit, asin, hambar dan sekali-kali manis
tetapi mereka tetap kuat, tenang, teduh dan tak mengeluh menghadapi masalah
but how come??? mereka bisa berwajah teduh dan cerah seperti itu?
keep calm and enjoy their life?
dewasa ini baru saya sadari, alasan mereka menikmati hidupnya
mereka bekerja untuk Allah, mereka yakin Allah akan membalasi mereka dengan sebaik-baiknya balasan, mereka yakin akan bertemu Allah, mereka yakin Allah akan menolong mereka, mereka yakin
so, adakah alasan lain untuk bermuka masam
Setiap hari mereka saling mengingatkan dan menguatkan, menikmati keindahan ukhuwah, berjuang bersama meraih cinta-Nya, saling memahami bukan meminta dipahami, saling menolong, bukan meminta ditolong, saling memberi bukan meminta agar diberi, saling mencintai bukan meminta dicintai, saling meringankan beban, bukan meminta diringankan beban.
Setiap hari mereka beribadah tanpa dibumbui polesan keriyaan yang menghancurkan. Mereka semangat belajar, mengajar dan diajar. Mereka dididiknya dengan semangat meraih surga, bukan dengan permasalahan umat terus. Wajar kalau wajah mereka menampakkan kecerahan dan kebahagiaan, karena ada surga di sana, bukan muka yang banyak masalah. Wajah yang mampu menipu siapa saja yang memandangnya seolah mereka tak memiliki masalah.
Kamis, 16 Oktober 2014
Sabtu, 04 Oktober 2014
Today... Hari Raya Idul Adha tepat tanggal 10 bulan Dzulhijjah, persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.
Pengorbanan.
Kata dasarnya adalah korban. Yaaaa semua orang pasti tau itu atuh. So… apa gerangan dengan
pengorbanan. Hmm,,, let’s check this out,,,monggo-monggo.
Korban
dalam kamus besar bahasa Indonesia (2006: 393) berarti sesuatu (orang, binatang
dsb) yang menjadi penderita karena dikenai perbuatan atau kejadian; disamakan
juga dengan kurban. Korban mendapatkan
kata sisipan pe-dan-an menjadi pengorbanan, dalam referensi yang sama berarti proses,
cara dan perbuatan mengorbankan. Jadi pengorbanan erat kaitannya dengan
mengorbankan sesuatu hal atau merelakan sesuatu yang kita miliki.
Orang
besar memerlukan pengorbanan besar juga. Tentunya berbeda pengorbanan orang
yang berprestasi dengan orang yang tidak berprestasi. Orang berprestasi
berusaha untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuannya dengan mengorbankan segala
sesuatunya diantaranya waktu, tenaga, dan uang, hhe… kadang-kadang kesehatan.
Orang fisika mengatakan usaha berbanding
lurus dengan pengorbanan. Semakin besar usaha yang kita lakukan semakin banyak
pulalah pengorbanan yang akan kita berikan. Namun tentunya tidak bisa disamakan
usaha orang yang mencontek demi mendapatkan nilai yang tinggi. Itu mah curang. Mendapatkan
nilai tinggi tapi mengorbankan harga diri dan rugi di mata manusia terutama di
mata Allah,,,fuiih sangat disayangkan. Jadi proses untuk menuju jalan pengorbanan
itu banyak pilihan, mau pengorbanan yang sia-sia atau pengorbanan penuh
hikmah?? “It’s depend on you!”.
Pada abad 19, ada seorang tokoh yang perlu kita maknai
pengorbanannya. Ia adalah Sayyid Qutb. Beliau adalah seorang ilmuwan,
sastrawan, ahli tafsir sekaligus pemikir dari Mesir. Penyeru Islam yang mempersembahkan nyawanya di
Jalan Allah, atas dasar ikhlas kepada-Nya. Studi di banyak tempat di beberapa negara yang dilakukannya
memberi satu kesimpulan pada Sayyid Qutb yaitu hukum dan ilmu Allah saja
muaranya. Singkat cerita, pada saat itu beliau mengkritik keras pemerintahan
Mesir tepatnya Presiden Mesir. Sejak
saat itu kekejaman penguasa bertubi-tubi dialaminya. Dipenjara dengan alasan
akan menggulingkan pemerintahan yang sah. Dipenjara lebih dari 15 tahun
berpindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya dan selalu penyiksaan
yang diterimanya. Hingga akhirnya beliau dijatuhi hukuman mati. Pada detik-detik
pelaksananaan hukuman ada seorang perwira membujuknya untuk mengakui
kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang tidak dilakukannya kepada penguasa
pada saat itu, namun beliau tetap teguh dengan keyakinannya. Akhirnya beliau
gugur di Jalan Allah dengan tersenyum dan pengorbanannya mulia di mata Allah. Insya
Allah. Ternyata, berjuang dan menjadi orang baik butuh pengorbanan. Tidak semua
niat baik dapat diterima. Begitulah pada abad ini yang penuh kejanggalan dan
propaganda.
Nah,
selanjutnya ini merupakan kisah yang sangat melegenda tapi ini bukan legenda
yang dari mulut ke mulut that’s no one
other knows yang membawa ceritanya tapi legenda ini sudah dari mulut ke
mulut dan sudah termaktub dalam buku agung nan suci yakni al-qur’an yang tidak
kita ragukan lagi kebenarannya.
Dialah
Nabi Ibrahim AS yang mengorbankan anak tercintanya Nabi Ismail AS yang sudah
ditunggunya dalam penantian yang lama. Pada saat ini, peristiwa itu memang
sulit untuk diterima terutama orang awam. Mana ada sih seorang ayah rela mengorbankan
anaknya untuk disembelih. Tapi kalau kita telusuri peristiwa pada saat ini, dizaman
edan ini ada yang lebih parah lagi. Ada ayah yang menjual anaknya, membunuh,
memperkosa, mensodomi, cukup… cukup… cukup tak tahan mendengarnya. Tapi hal ini tidak bisa disandingkan dengan
kisah Nabi Ibrahim AS. Jika Nabi Ibrahim AS mendapatkan tugas suci nan mulia dari
Allah, sedangkan
orang-orang itu melakukan tugas yang bejat nan mudharat.
Na’udzubillahimindzalik.
Nabi Ibrahim merupakan Sang Sahabat
Tuhan. Ungkapan ini dikutip dari buku karangan Dr. Jerald F. Dirk. Nabi Ibrahim
AS menganut agama tauhid saat ia berusia 14 tahun ketika ia melakukan perenungan terhadap alam semesta dan
atas bimbingan dari Allah SWT. Selanjutnya
beliau berdakwah menghadapi berhala-berhala
dan penguasa-penguasa pada zaman itu. Pada saat bertepatan usianya 16
tahun beliau dilemparkan ke kobaran api namun dengan mukjizat Allah beliau
diselamatkan. Ujian bagi Nabi Ibrahim tak kunjung berhenti. Pada usia kakek-kakek ternyata beliau
masih belum dikaruniai anak dan akhirnya dengan penantian sabar melalui Siti
Hajar istrinya beliau dikaruniai anak yang bernama Ismail. Namun ujian bagi
Nabi Ibrahim AS belum berakhir, untuk mengurangi konflik antara Siti
Sarah dan Siti Hajar dan atas perintah Allah beliau mengantar Siti Hajar dan
anaknya Ismail ke Mekah yang sebelumnya menetap di Palestina. “Bayangkan Sob,
berjalan dari Palestina menuju Mekah..jauuuuh, jadi harus bilang waaaw gitu”.
Disinilah
pengorbanan yang paling berat diuji dari sekian banyaknya pengorbanan yang
beliau lakukan. Memutuskan dua perkara
ini sangatlah berat dan sebagai manusia pasti mengalami konflik batin. Tidak
jadi menyembelih Ismail berarti beliau mengabaikan perintah Allah, beliau yang
sejak anak-anak sudah beriman, maka ia akan menyesal. Memilih menyembelih
Ismail, dan Ismail akan mati, maka ia pun akan menyesal. Inilah pilihan yang
sama-sama berat. Tetapi ia mengedepankan iman kepada Allah. Cintanya pada Allah melebihi cintanya pada dunia
(anaknya). Dan itulah keputusan yang paling tepat.
Nabi Ibrahim bertutur dalam
Al-Qur’an, “ Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku!
Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan
mendapatku termasuk orang yang sabar”.
Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan
anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah), Lalu Kami panggil
dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh
demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik. Sesungguhnya
ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di
kalangan orang-orang yang datang kemudian, “Selamat sejahtera bagi Ibrahim”.
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.
As-Saffat 102-110)
Ketika senjata tajam digesekan ke leher
Ismail, Allah menggantinya dengan seekor kambing yang besar. Nah, hal inilah yang
menjadi sunnah ibadah qurban yang kita laksanakan pada hari ‘Idul Adha atau
biasa disebut juga dengan hari Raya Kurban. Oleh karena itu umat muslim
pada hari Raya Kurban ini mengurbankan
hewan qurban, seperti yang
lazim adalah sapi dan kambing untuk dibagikan kepada saudara-saudara yang
berhak mendapatkannya agar tercipta rasa peduli terhadap sesama dan terjalin
silaturrahim.
Kalau bagi yang mampu bisalah membeli
hewan qurban at least kambing. Tapi
bagi kelas menengah ke bawah ataupun mahasiswa yang kepengen merasakan pahala
ditiap lembaran bulu-bulu hewan
qurban,, How?? Calm down sob, banyak jalan menuju Roma. Tentunya di tempat sob
adakan membuka ‘layanan qurban’. Disitu kita tidak diharuskan membeli satu
hewan qurban, kita bisa berbagi dengan teman lainnya lewat infaq qurban
misalnya, sehingga bisa
terkumpul uangnya.
Pesan yang terkandung dalam hari raya
kurban tidak hanya sekedar ajakan mengorbankan harta untuk menyembelih hewan
kurban tetapi banyak pesan yang tersirat dari peristiwa sejarah hari raya
kurban itu, diantaranya saling-mengasihi dan tolong-menolong antara si kaya dan
si miskin, orang kaya dengan ikhlas
menyedekahkan hartanya pada orang miskin dan siap berkorban demi kepentingan agama dan bangsa.
Seharusnya sikap pengorbanan ini
tidak hanya diaplikasikan pada momen hari raya kurban tapi dalam kehidupan sehari-hari juga. Wallahu
a’lam bis showab.
Jumat, 29 Agustus 2014
Kurikulum 2013
Belum kelar kurikulum ktsp skarang beralih lagi ke kurikulum 2013. Banyak yang komplen dalam implementasinya. distribusi bukunya yang terlambat bahkan ada sekolah yang belum mendapatkan buku. jadi mau tak mau membeli buku komersil yang akan dijual ke siswa. Walaupun pelatihan udh dilaksanakan tapi itu hanya perwakilan saja, tidak merata sehingga tidak efektif. Apatah lagi kami yang berada jauh dari kota. Informasi datang dengan lambat..yaa meski bisa diakses dengan internet tapi tidak semua tempat bisa akses dengan lancar, tidak semua guru bisa menggunakan software atau akses internet. Kalau begitu simbiosis mutualisme lah yang diperlukan. yang muda membantu yang tua, yang tua menyalurkan pengalamannya kepada yang muda. Memang butuh proses dan waktu agar kurikulum 2013 terimplementasi dengan sempurna.
Saat ini hampir semua sekolah udah nerapkan kurikulum 2013, tapi ini baru kulitnya. Kenyataannya guru masih ada yang menggunakan ktsp atau mencampurkannya. Apa gerangan pemerintah merubah kurikulum 2013? positive thinking ajah.
Semoga ajah pemerintah konsisten menjalankan kurikulum 2013 paling tidak bertahan untuk 3 tahun ke depan. Semoga ini bukan program pemerintah yang celang celup. Sayang kurikulum yang udah dikonsep kalau tidak diemplementasikan dan tentunya dalam proses pengonsepan ada yang mengorbankan waktu, tenaga serta pemikiran.Dan pastinya pemerintah menggelontorkan banyak dana dalam implementasinya.Bu Intan Pariwara udah berpesan: kurikulum 2013 memang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang produktif, inovatif, kreatif, dan afektif (berkarakter mulia). Akan tetapi, perlu diingat bahwa sebaik apa pun desain suatu kurikulum, jika unsur-unsur pelakunya (siswa, guru, dan instansi terkait) tidak menjalankan dengan baik, output dari kurikulum itupun tidak tercapai.
Rabu, 20 Agustus 2014
Membaca beberapa quotes yang menginspirasi di facebook jadi penambahan energi untuk beraktifitas yang penuh makna dan berkualitas. Ada quotes hari ini yang aku suka dari gambarnya juga aku suka banget. (lagi booming pake "aku" nih padahal prakteknya gak pernah heheh..). Maklum memang fanatik sangat dengan kartun atau yang berbau animasi apalagi kartun muslimah. Gini bunyinya, "Bahagia adalah kecerdasan. Kecerdasan kita dalam melihat sudut pandang terbaik dari kehidupan". Hadeeeuuh gak bisa crita lagi ni..hwamm. Mata udah 5 watt. Kerjaan belum selesai buat kunci jawaban IPA n MTK untuk siswaku yang UH besok. Alhamdulillah soalnya udah selesai di fotokopi. Tulisan yang di bawah gambar sepertinya gak nyambung dari cerita yang di atas hehe...Daaaaa,, ngerjakan yang lain dulu gak bisa berlama-lama.
Baterai aja kalau digunakan terus-menerus bisa melemah dan abis akhirnya. Lalu di charger lagi supaya bisa digunakan. Apalagi aku yang beraktivitas dengan rutinitas,dengan ibadah yang terbatas, amalan pas-pas, hafalan qur'an n hadits tak pernah tuntas, godaan lalu lintas. memang aku musti dicas. isi dengan ruhiyah yang jelas, alquran jangan jadi penghias, , , sempat-sempat kan baca quotes yang bernas, lakukan hal yang prioritas, biar jadi muslimah berkualitas, eis ema mumtas.
Baterai aja kalau digunakan terus-menerus bisa melemah dan abis akhirnya. Lalu di charger lagi supaya bisa digunakan. Apalagi aku yang beraktivitas dengan rutinitas,dengan ibadah yang terbatas, amalan pas-pas, hafalan qur'an n hadits tak pernah tuntas, godaan lalu lintas. memang aku musti dicas. isi dengan ruhiyah yang jelas, alquran jangan jadi penghias, , , sempat-sempat kan baca quotes yang bernas, lakukan hal yang prioritas, biar jadi muslimah berkualitas, eis ema mumtas.
Langganan:
Postingan (Atom)