Berbagai macam alasan mengapa muslimah
masih enggan mengenakan jilbab :
{
Berjilbab
bukan suatu kewajiban bagi wanita. Ia bisa
digantikan oleh akhlak santun dan niat yang baik. Pada dasarnya hakikat
kesucian seorang gadis dan rasa malunya tidak terletak pada jilbab. Sebab
berapa banyak wanita berjilbab tapi berperilaku buruk! Sebaliknya banyak wanita
tak berjilbab, namun memiliki akhlak yang mengundang banyak pujian.
{
Kami
menunaikan shalat, berpuasa, memberi sedekah fakir miskin dan bergaul dengan
masyarakat. Lebih berhargakah hijab dibandingkan ibadah-ibadah agung ini?? Apalagi hijab tidak lebih dari sekedar penampilan. Allah
tidak melihat rupa dan fisik, tapi Dia memperhatikan hati dan perbuatan kita.
{
Aku ingin menikmati
masa mudaku. Di sisi lain, jilbab
menghalangiku mewujudkan hal itu dan memakai pakaian yang ingin aku kenakan.
Juga tidak memberiku kebebasan pergi ke tempat yang aku suka untuk menikmati
masa muda.
{
Aku tidak
akan berjilbab kecuali bila benar-benar telah yakin. Apalagi jilbab sangat menggangguku
saat cuaca panas, selain itu juga membuat penampilanku kurang anggun.
{
Jilbab
merupakan pakaian muslimah fundamentalis dan termasuk adat jahiliyah yang
usang. Sementara sekarang ini. Tabarruj telah menjadi sesuatu
yang lumrah dan biasa; tidak menarik perhatian dan tidak memancing syahwat
karena telah tersebar disemua tempat, lengkap dengan model dan bentuknya yang
beragam. Jadi tidak perlu menanggapinya secara ekstrim. Agama kita itu mudah.
{
Aku tidak
akan berjilbab kecuali setelah menikah atau ia akan mengatakan ketika aku telah
tua.
{
Aku ingin
berjilabab tapi suamiku tak setuju. Begitu juga salah
satu atau kedua orang tuaku, tak merestuinya. Karenanya aku tak jadi mengenakan
jilbab demi membahagiakan dan menaati mereka.
{
Aku risih
terhadap gunjingan masyarakat dan malu pada ejekan mereka karena mengenakan
jilbab. Dan juga, tak berjilbab adalah tanda
emansipasi dan kemodernan wanita.
{
Jilbab
menggangguku mengajar dan bekerja.
{
Bicara
tentang jilbab sama dengan membicarakan sisi luar ajaran Islam. Padahal masih
ada ajaran yang lebih penting ketimbang jilbab. Agama
Islam bukan hanya jilbab. Kemudian yang menjadi ukuran adalah mayoritas gadis
dan wanita di masyarakat tidak mengenakan jilbab. Apakah itu berarti mereka
semua sesat??
......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。)
......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。) ......(。◕‿◕。)
Saudariku,,, Aku persembahkan
untaian mawar kata:
Berjilbab sebelum menghadapi hisab;
Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.
Hijab itu Iffah (Menjaga diri).
Hijab itu kesucian.
Hijab adalah pelindung.
Hijab itu adalah ketakwaan.
Hijab menunjukkan keimanan.
Berjilbab sebelum menghadapi hisab;
Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.
Hijab itu Iffah (Menjaga diri).
Hijab itu kesucian.
Hijab adalah pelindung.
Hijab itu adalah ketakwaan.
Hijab menunjukkan keimanan.
Hijab adalah rasa malu.
Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).
Wanita tak berjilbab bagai kota tak berpagar;
Kerudung lambang ketakwaan dan Islam,,,
kerudung bukti rasa malu dan kesusilaan,,
kerudung mahkota terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu;
Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).
Wanita tak berjilbab bagai kota tak berpagar;
Kerudung lambang ketakwaan dan Islam,,,
kerudung bukti rasa malu dan kesusilaan,,
kerudung mahkota terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu;
Wanita
mukminah yang mulia, lindungilah tubuhmu dari sorot tajam mata-mata syahwat,,,
bentengi dengan perisai kesusilaan untuk melumpuhkan panah-panah tajam;
Betapa ruginya wanita yang tak berjilbab,, ia jual surga dengan harga murah untuk membeli neraka jahim dengan harg mahal;
Tanyakan kepada siapa aku berikan loyalitas, cinta dan perbuatanku?? Kepada Allah atau kepada para penyeru dosa dan kedustaan?? Saudariku,, janganlah engkau terpedaya dan takluk dalam mempertahankan jilbab melawan agresi budaya pamer aurat, dan memelihara kesucian melawan gerakan permisifisme (Gaya hidup serba boleh)
dikutip dari; Helvy Tiana Rosa.
Betapa ruginya wanita yang tak berjilbab,, ia jual surga dengan harga murah untuk membeli neraka jahim dengan harg mahal;
Tanyakan kepada siapa aku berikan loyalitas, cinta dan perbuatanku?? Kepada Allah atau kepada para penyeru dosa dan kedustaan?? Saudariku,, janganlah engkau terpedaya dan takluk dalam mempertahankan jilbab melawan agresi budaya pamer aurat, dan memelihara kesucian melawan gerakan permisifisme (Gaya hidup serba boleh)
dikutip dari; Helvy Tiana Rosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar